Selasa, September 02, 2008

Puisi: Perjuangan sebuah Hati”

Manusia terlelap…
Hujan menangisi bumi…
Serambiku ternodai wajah para pendusta agama…
Sesekali hati kecilku berdesir saja…

Duhai Allah…
Apa yang dapat kulakukan…
Semua anggota tubuhku telah mati…
Kaki dan tanganku tak bisa kugerakkan lagi…
Tapi, hatiku masih hidup Allah!!!

Suara lantang penguasa melukaiMu…
Hiasan remaja tak pedulikanMu…
Pakaiannya, etikanya, akhlaknya…
Oo..h.. Semua mendustakanMu Tuhan!!!
Tapi, semua anggota tubuhku telah mati…

Hiks..hik..hik..
Kenapa mataku harus menangis…
Kenapa hati kecilku terus berdesir…

Lihatlah Allah!!!
Mereka membuat malam ini menangis…

Gempa dan Tsunami telah mengingatinya,
Nyamuk-nyamuk kecil yang Kau kirimkan telah menyampaikannya,
Hatikupun telah menangisinya,
Semua makhluk mencintainya…
Tapi, kaki dan tanganku tak bisa kugerakkan lagi Ya Allah!!!…

Hu..u..h..hh..
Samudra luas…
Kumenangis saja menatapnya…
Kala mentari mulai terbenam…
Kala samudra menyembunyikan sang surya…
Kala manusia mulai terlelap…
Kala hujan menangisi bumi..
Kala serambiku ternodai wajah pendustaMu…
Namun, imanku, hatiku, masih tetap hidup Ya Allah!!!

Aku mencintai saudaraku, sebagaimana aku mencintai diriku sendiri…
Cintailah mereka Ya Rabb, sadarkan mereka…
Biarkan wajah pendusta sadar…
Bawalah kami kesurga bersamaMu…
Hatiku hanya bisa berharap,
Walau tubuhku telah mati,
Harapanku, ke surge bersama mereka… bersama saudara-saudaraku
Amin…

By: eM Ye
(Pimpinan Redaksi Buletin Aneuk Muamalah)

Tidak ada komentar: