Kamis, November 20, 2008

Ingin jadi Blogger???


Ada kabar baru yang datang kalangan para mahasiswa yang ingin beralih profesi menjadi blogger, Waaahhh, jadi bakal seru nie berada dialam maya. Karena banyak hal menarik yang bisa ditarik dari otak para calon blogger ini.

Info ini datang dari kalangan para mahasiswa yang melihat bahwa blog ini banyak manfaatnya. terutama untuk mengasah kemampuan seseorang dalam mencurahkan isi kepalanya, dan yang pastina dapat berbagi ilmu secara free gitu. dan yang gak boleh dilupakan juga ini akan menjadi Amal jariah, selama semua orang membaca postingan kita.

Selain itu masih banyak hal-hal baru yang bisa kamu utarakan diblog kamu, termasuk jika kamu ingin curhat, ehemm eheemmmm....

Bagi kamu yang ingin jadi blogger jangan takut sekrang udah mudah kok, dan tentunya dalam waktu dekat HMJ SMI juuga akan mengadakan pelatihan pembuatan blog, wahhh seru ka??? maka kamu kudu/harus/mesti/ ikot??? Supaya gak tulalit gitu loh... hehehehe

Sabtu, September 27, 2008

Ibnu Khaldun : Bapak Ekonomi

Marak dan berkembangnya ekonomi Islam pada tiga dasawarsa belakangan ini, telah mendorong dan mengarahkan perhatian para ilmwuan modern kepada pemikiran ekonomi Islam klasik Dalam penjelajahan intelektual yang saya lakukan, khususnya ketika mengambil program doktor ekonomi Islam di UIN Jakarta, ternyata lebih 2000-an judul buku dan tulisan tentang ekonomi Islam sejak masa klasik hingga saat ini.
Melihat berlimpahnya literatur tentang ekonomi Islam, maka ada dua hal yang sangat disayangkan. Pertama, Dalam daftar bibliografi ekonomi Islam itu, tak satupun di antaranya ada hasil karya tokoh Indonesia. Hal itu terlihat dengan jelas dalam buku Islamic Economics and Finance : A Bibliografy, tulisan Javed Ahmad Khan (1995). Buku ini berisi 1621 karya tulis tentang ekonomi Islam. Demikian pula daftar buku dalam Muslim Economic Thinking tulisan Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ash-Shidiqy, yang meneliti 700 buku ekonomi Islam, tak satupun mencantumkan karya ulama Indonesia.
Kedua, Yang paling disayangkan lagi adalah sikap para intelektual muslim atau ulama dalam dua abad belakangan ini yang tidak melanjutkan dan mengembangkan kajian ekonomi Islam yang telah dirintis dan dibangun oleh para ulama terdahulu. Intelektual dan ulama kita di era kontemporer ini, lebih banyak fokus pada kajian pengembangan materi fikih ibadah, munakahat, teologi (ilmu kalam), pemkiran Islam dan tasawuf, di samping ilmu-ilmu tafsir dan hadits. Maka tak heran jika mereka dangkal sekali pengetahuannya tentang ilmu ekonomi Islam, termasuk soal bunga bank dan dampaknya terhadap inflasi, investasi, produksi dan pengangguran juga spekulasi dan stabilitas moneter. Mereka mengabaikan kajian-kajian ekonomi Islam yang ilmiah dan empiris yang telah dilakukan ilmuwan Islam klasik. Fenomena itulah yang disesalkan Prof.Dr. Muhammad Nejatyullah Ash-Shiddiqy, guru besar ekonomi Univ.King Abdul Aziz Saudi . Ia mengatakan,
“The ascendancy of the Islamic civilization and its dominance of the world scene for a thousand years could not have been unaccompanied by economic ideas as such. From Abu Yusuf in the second century to Tusi and Waliullah we get a contiunity of serious discussion on taxation, government expenditure, home economics, money and exchange, division of labour, monopoly, price control, etc, Unfortunelly no serious attention has been paid to this heritage by centres of academic research in economics. (Muslim Economic Thingking, Islamic Fondation United Kingdom, 1976, p 264)
(Kejayaan peradaban Islam dan pengaruhnya atas panggung sejarah dunia untuk 1000 tahun, tidak mungkin tanpa diiringi dengan ide-ide ekonomi dan sejenisnya. Dari Abu Yusuf pada abad ke 2 Hijriyah sampai ke Thusi dan Waliullah (abad 18), kita memiliki kesibambungan dari serentetan pembahasan yang sungguh-sungguh mengenai perpajakan, pengeluaran pemerintah, ekonomi rumah tangga, uang dan perdagangan, pembagian kerja, monopoli, pengawasan harga dan sebagainya. Tapi sangat disayangkan, tidak ada perhatian yang sungguh-sungguh yang diberikan atas khazanah intelektual yang berharga ini oleh pusat-pusat riset akademik di bidang ilmu ekonomi).
Di masa klasik Islam, yang sejak abad 2 Hijrah s/d 9 Hijriyah, banyak lahir ilmuwan Islam yang mengembangkan kajian ekonomi (bukan fikih muamalah), tetapi kajian ekonomi empiris yang menjelaskan fenomena aktual aktivitas ekonomi secara ril di masyarakat dan negara, seperti mekanisme pasar (supply and demand), public finance, kebijakan fiskal dan moneter, Pemikiran ulama tentang ekonomi Islam di masa klasik sangat maju dan cemerlang, jauh mendahului pemikir Barat modern seperti Adam Smith, Keynes, Ricardo, dan Malthus.

Bapak Ekonomi
Di antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling menonjol. Ibnu Khaldun sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia bukan saja Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad mendahului para pemikir Barat modern tersebut. Muhammad Hilmi Murad secara khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun. Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun.(1962) Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara empiris. Karya tersebut disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di Mesir 1978.
Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif filsafat. Karya-karya tentang ekonomi oleh para imuwan Barat, seperti ilmuwan Yunani dan zaman Scholastic bercorak tidak ilmiah, karena pemikir zaman pertengahan tersebut memasukkan kajian ekonomi dalam kajian moral dan hukum.
Sedangkan Ibnu Khaldun mengkaji problem ekonomi masyarakat dan negara secara empiris. Ia menjelaskan fenomena ekonomi secara aktual. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy, menuliskan poin-poin penting dari materi kajian Ibnu Khaldun tentang ekonomi.
Ibnu Khaldun has a wide range of discussions on economics including the subject value, division of labour, the price system, the law of supply and demand, consumption and production, money, capital formation, population growth, macroeconomics of taxation and public expenditure, trade cycles, agricultural, industry and trade, property and prosperity, etc. He discussses the various stages through which societies pass in economics progress. We also get the basic idea embodied in the backward-sloping supply curve of labour (Shiddiqy, 1976, hlm. 261).
(Ibn Khaldun membahas aneka ragam masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang tata nilai, pembagian kerja, sistem harga, hukum penawaran dan permintaan, konsumsi dan produksi, uang, pembentukan modal, pertumbuhan penduduk, makro ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik, daur perdagangan, pertanian, indusrtri dan perdagangan, hak milik dan kemakmuran
, dan sebagainya. Ia juga membahas berbagai tahapan yang dilewati masyarakat dalam perkembangan ekonominya. Kita juga menemukan paham dasar yang menjelma dalam kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya berjenjang mundur,).
Sejalan dengan Shiddiqy Boulokia dalam tulisannya Ibn Khaldun: A Fourteenth Century Economist”, menuturkan :
Ibnu Khaldun discovered a great number of fundamental economic notions a few centuries before their official births. He discovered the virtue and the necessity of a division of labour before Smith and the principle of labour value before Ricardo. He elaborated a theory of population before Malthus and insisted on the role of the state in the economy before Keyneys. But much more than that, Ibnu Khaldun used these concepts to build a coherent dinamics system in which the economic mechanism inexorably led economic activity to long term fluctuation….(Boulokia, 1971)
(Ibn Khaldun telah menemukan sejumlah besar ide dan pemikiran ekonomi fundamental, beberapa abad sebelum kelahiran ”resminya” (di Eropa). Ia menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum ditemukan Smith dan prinsip tentang nilai kerja sebelum Ricardo. Ia telah mengolah suatu teori tentang kependudukan sebelum Malthus dan mendesak akan peranan negara di dalam perekonomian sebelum Keynes. Bahkan lebih dari itu, Ibn Khaldun telah menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk membangun suatu sistem dinamis yang mudah dipahami di mana mekanisme ekonomi telah mengarahkan kegiatan ekonomi kepada fluktuasi jangka panjang…)”
Lafter, penasehat economi president Ronald Reagan, yang menemukan teori Laffter Curve, berterus terang bahwa ia mengambil konsep Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun mengajukan obat resesi ekonomi, yaitu mengecilkan pajak dan meningkatkan pengeluaran (ekspor) pemerintah. Pemerintah adalah pasar terbesar dan ibu dari semua pasar dalam hal besarnya pendapatan dan penerimaannya. Jika pasar pemerintah mengalami penurunan, maka adalah wajar jika pasar yang lainpun akan ikut turun, bahkan dalam agregate yang cukup besar.
S.Colosia berkata dalam bukunya, Constribution A L’Etude D’Ibnu Khaldaun Revue Do Monde Musulman, sebagaimana dikutip Ibrahim Ath-Thahawi, mengatakan, ”Apabila pendapat-pendapat Ibnu Khaldun tentang kehidupan sosial menjadikannya sebagai pionir ilmu filsafat sejarah, maka pemahamannya terhadap peranan kerja, kepemilikan dan upah, menjadikannya sebagai pionir ilmuwan ekonomi modern .(1974, hlm.477)
Oleh karena besarnya sumbangan Ibnu Khaldun dalam pemikiran ekonomi, maka Boulakia mengatakan, “Sangat bisa dipertanggung jawabkan jika kita menyebut Ibnu Khaldun sebagai salah seorang Bapak ilmu ekonomi.” Shiddiqi juga menyimpulkan bahwa Ibn Khaldun secara tepat dapat disebut sebagai ahli ekonomi Islam terbesar (Ibnu Khaldun has rightly been hailed as the greatest economist of Islam)(Shiddiqy, hlm. 260)
Sehubungan dengan itu, maka tidak mengherankan jika banyak ilmuwan terkemuka kontemporer yang meneliti dan membahas pemikiran Ibnu Khaldun, khususnya dalam bidang ekonomi. Doktor Ezzat menulis disertasi tentang Ibnu Khaldun berjudul Production, Distribution and Exchange in Khaldun’s Writing dan Nasha’t menulis “al-Fikr al-iqtisadi fi muqaddimat Ibn Khaldun (Economic Though in the Prolegomena of Ibn Khaldun).. Selain itu kita masih memiliki kontribusi kajian yang berlimpah tentang Ibnu Khaldun. Ini menunjukkan kebesaran dan kepeloporan Ibnu Khaldun sebagai intelektual terkemuka yang telah merumuskan pemikiran-pemikiran briliyan tentang ekonomi. Rosenthal misalnya telah menulis karya Ibn Khaldun the Muqaddimah : An Introduction to History, Spengler menulis buku Economic Thought of Islam: Ibn Khaldun, Boulakia menulis Ibn Khaldun: A Fourteenth Century Economist, Ahmad Ali menulis Economics of Ibn Khaldun-A Selection, Ibn al Sabil menulis Islami ishtirakiyat fi’l Islam, Abdul Qadir Ibn Khaldun ke ma’ashi khayalat”, (Economic Views of Ibn Khaldun), Rifa’at menulis Ma’ashiyat par Ibn Khaldun ke Khalayat” (Ibn Khaldun’s Views on Economics) Somogyi menulis buku Economic Theory in the Classical Arabic Literature, Tahawi al-iqtisad al-islami madhhaban wa nizaman wa dirasah muqaranh.(Islamic Economics-a School of Thought and a System, a Comparative Study), T.B. Irving menulis Ibn Khaldun on Agriculture”, Abdul Sattar menulis buku Ibn Khaldun’s Contribution to Economic Thought” in: Contemporary Aspects of Economic and Social Thingking in Islam.

Penutup
Paparan di atas menunjukkan bahwa tak disangsikan lagi Ibnu Khaldun adalah Bapak ekonomi yang sesungguhnya. Dia bukan hanya Bapak ekonomi Islam, tapi Bapak ekonomi dunia. Dengan demikian, sesungguhnya beliaulah yang lebih layak disebut Bapak ekonomi dibanding Adam Smith yang diklaim Barat sebagai Bapak ekonomi melalui buku The Wealth of Nation.. Karena itu sejarah ekonomi perlu diluruskan kembali agar ummat Islam tidak sesat dalam memahami sejarah intelektual ummat Islam. Tulisan ini tidak bisa menguraikan pemikiran Ibnu Khaldun secarfa detail, karena ruang yang terbatas dan lagi pula pemikirannya terlalu ilmiah dan teknis jika dipaparkan di sini. Teori ekonomi Ibnu Khaldun secara detail lebih cocok jika dimuat dalam journal atau buku.

Selasa, September 09, 2008

Akedemic Skill...

ToR Pembekalan Akademik Skill Bagi Mahasiswa Baru
Himpunan Mahasiswa Jurusan Syari’ah Muamalah wal Iqtishad
Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry
Sabtu, 13 September 2008


Pengantar
Mahasiswa sebagai sosok intelektual muda yang penuh energi dan semangat memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Semua aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa adalah representasi dan aktualisasi diri sebagai seorang mahasiswa yang merupakan agent of change bagi kehidupan masyarakat. Semua aktifitannya harus mampu diarahkan untuk bisa bermamfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga berguna bagi masyarakat.. Ironisnya lagi bahwa mereka seakan acuh tak acuh terhadap hal ini. Mereka kan lebih cenderung untuk beraktifitas sesuai kemauan hati nurani mereka tanpa ada keinginan untuk mencari suatu pengalaman yang baru dan menantang. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pengembangan kepribadian dan daya intelektualitas mereka dan tidak mungkin hal ini akan mematikan data kritis dan intelektualitas mereka sebagai seorang mahasiswa.
Dalam situasi seperti ini, kelangsungan mahasiswa sebagai kelompok intektual harus dipertahankan, oleh karena itu HMJ SMI mengadakan pembekalan Akademik Skill bagi mahasiswa baru, agar mahasiswa dapat memesuki dunia kampus dengan kreasi dan intelektual yang ia dapatkan.

Tujuan
Tujuan program kegiatan pembekalan Akademic Skill ini bagi mahasiswa pada Fakultas Syari’ah jurusan SMI adalah:
a. Sebagai sarana pendidikan dalam meningkatkan kecakapan hidup mahasiswa setelah mengikuti kegiatan tersebut.
b. Mencetak generasi mahasiswa yang mempunyai akademic skill khususnya akademik skill dasar sebagai modal awal mengikuti perkuliahan
c. Mengembangkan kemampuan mahasiswa terhadap akademic skill agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungan campus.

Hasil yang diharapkan
Dasar pemikiran kegiatan pembekalan Akademik skill ini dan pertimbangan indikasi selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan mahasiswa mendapat keahlian akademic skill untuk menunjang perkuliahan yang akan ditempuh
2. Mengetahui bakat yang ada pada mahasiswa Syari’ah jurusan SMI sendiri, untuk mendukung dan mengembangkan mahasiswa dalam berfikir dan berkreasi.
3. Diharapkan setelah mengikuti program ini mahasiswa memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan sehingga tidak sia-sia dengan potensi yang mereka miliki, serta dapat menjadi bekal awal dalam perkuliahan.

Target
Melahirkan Mahasiswa baru yang intelektual dan kreatif

Pelaksanaan

Hari/tanggal : Sabtu, 13 September 2008
Pukul : 09.30-14.00 WIB
Tempat : Ruang HAsby Ash Siddiqy I

Materi :
Secara umum pembekalan Akademic Skill ini akan membicarakan materi berikut ini :
1. Cara Membaca cepat (Speed Reading)
2. Cara membuat makalah
3. Mempresentasikan makalah didepan publik

Banda Aceh, 5 September 2008
Disiapkan oleh :
Himpunan Mahasiswa Jurusan Syari’ah Muamalah wal Iqtishad (HMJ SMI)
Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry
Jl. Ibnu Sina Komp fakultas Syari’ah Lt.II Darussalam Banda Aceh
Hp: +6285260620286 (Iskandar)
Email :hmj.smi@gmail.com, hmjsmi@ymail.com

Selasa, September 02, 2008

Puisi: Perjuangan sebuah Hati”

Manusia terlelap…
Hujan menangisi bumi…
Serambiku ternodai wajah para pendusta agama…
Sesekali hati kecilku berdesir saja…

Duhai Allah…
Apa yang dapat kulakukan…
Semua anggota tubuhku telah mati…
Kaki dan tanganku tak bisa kugerakkan lagi…
Tapi, hatiku masih hidup Allah!!!

Suara lantang penguasa melukaiMu…
Hiasan remaja tak pedulikanMu…
Pakaiannya, etikanya, akhlaknya…
Oo..h.. Semua mendustakanMu Tuhan!!!
Tapi, semua anggota tubuhku telah mati…

Hiks..hik..hik..
Kenapa mataku harus menangis…
Kenapa hati kecilku terus berdesir…

Lihatlah Allah!!!
Mereka membuat malam ini menangis…

Gempa dan Tsunami telah mengingatinya,
Nyamuk-nyamuk kecil yang Kau kirimkan telah menyampaikannya,
Hatikupun telah menangisinya,
Semua makhluk mencintainya…
Tapi, kaki dan tanganku tak bisa kugerakkan lagi Ya Allah!!!…

Hu..u..h..hh..
Samudra luas…
Kumenangis saja menatapnya…
Kala mentari mulai terbenam…
Kala samudra menyembunyikan sang surya…
Kala manusia mulai terlelap…
Kala hujan menangisi bumi..
Kala serambiku ternodai wajah pendustaMu…
Namun, imanku, hatiku, masih tetap hidup Ya Allah!!!

Aku mencintai saudaraku, sebagaimana aku mencintai diriku sendiri…
Cintailah mereka Ya Rabb, sadarkan mereka…
Biarkan wajah pendusta sadar…
Bawalah kami kesurga bersamaMu…
Hatiku hanya bisa berharap,
Walau tubuhku telah mati,
Harapanku, ke surge bersama mereka… bersama saudara-saudaraku
Amin…

By: eM Ye
(Pimpinan Redaksi Buletin Aneuk Muamalah)

Topik Utama: “Ramadhan datang, Siapkah anda?”

Alhamdulillah, Ramadhan 1429H sudah diambang pintu. Kesiapan kita akan menjadi refleksi puasa yang akan kita jalani selama satu bulan kedepan. Persiapan yang kita lakukan sebelum Ramadhan dapat berupa kegiatan apapun yang mendukung puasa kita. Misalnya puasa Senin Kamis, banyak shalat dimalam hari, banyak bersedekah, banyak bersabar, dan juga berbagai kebajikan lainnya.
Tubuh kita akan terkejut pada bulan puasa jika saja kita tidak melatihnya terlebih dahulu. Nah, cara melatih paling tepat adalah dengan puasa Senin Kamis ataupun puasa-puasa sunat lainnya. Begitu juga dengan shalat. Di bulan puasa, kita akan memperbanyak shalat sunat, seperti tarawih, witir dan juga shalat sunat lainnya. Kuantitas shalatpun bertambah dari hari-hari biasanya, dan tubuh kita tidak akan bertahan jika saja tidak ada latihan sebelumnya ataupun tidak adanya persiapan. Analogi yang sederhana tentang masalah ini adalah jika satu grup sepakbola akan bertanding besok, maka mereka seharusnya berlatih dari beberapa bulan sebelumnya dan bukan berlatih sehari sebelum pertandingan. Karena jika mereka berlatih sehari sebelum pertandingan maka mereka akan bermasalah dengan tubuh yang kelelahan. Dan begitu juga dengan persiapan kita untuk menyambut bulan puasa. Dan yang terakhir adalah melatih kesabaran. Yang namanya sabar memang tidak mudah untuk didapatkan. Kesabaran yang tinggi dibutuhkan oleh semua muslim di bulan puasa karena dibulan ini memang umat Islam penuh dengan rintangan dan juga cobaan. Oleh karena itu jika kesabaran tidak dilatih dari sebelum puasa, maka akan sangat susah untuk menjalankan puasa di bulan yang penuh rahmat ini.
Okay kawan-kawan, semoga puasa yang akan kita jalani mendapat berkah dan juga balasan dari Allah swt, Amien.
By: Dara Adila
Sumber: Ceramah singkat seorang ustadz.

Selasa, Agustus 12, 2008

Muamalah Allah Terhadap Hamba-Nya.

Muamalah Allah Ta’ala terhadapmu, Sebagaimana Muamalahmu terhadap Hamba-Hamba–Nya

Oleh : Syaikh Abdul Qoyyum As-Suhaibany
penerjemah : Nurkholis Kurdian

Di dalam hadits Rasululloh Shallalahu’alaihi wa sallam bersabda : “Allah hanya merahmati hambanya yang pengasih.” (HR. Bukhari)

Bukankah perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan ? Siapa yang mengasihi makhluk maka dia akan dikasihi oleh Allah, Sang Pencipta.
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang pengasih akan dikasihi Dzat yang Maha Pengasih. Kasihilah yang dibumi maka Alloh yang berada di langit akan menhasihimu.” (HR. Tirmidzi. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shohih wa dhoif sunan at Tirmidzi).

Balasan suatu perbuatan sesuai dengan perbuatan tersebut.
Allah ta’ala bermuamalah dengan hamba sesuai dengan muamalah hamba tersebut terhadap sesamanya. Maka bermuamalah-lah dengan hamba Allah dengan suatu muamalah yang mana engkau mengharapkan muamalah tersebut dari Allah terhadapmu,
Allah ta’ala berfirman (yang artinya) : “Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah ta’ala Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghoobun : 14).
Allah ta’ala berfirman, “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada, apakah kamu tidak ingin Alloh ta’ala mengampunimu”. (QS. An-Nuur : 22).

Hendaklah engkau senantiasa meringankan beban orang lain supaya Alloh ta’ala meringankan bebanmu.
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa yang menolong kesusahan orang muslim, maka Allah akan menolongnya (berlepas) dari kesusahan pada hari kiamat”. (HR. Bukhari).
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang menyelamatkan orang dari kesusahan maka Alloh ta’ala akan menyelamatkanya dari kesusahan pada hari kiamat.” (HR. Akhmad).

Tolonglah orang yang memerlukan pertolongan maka Alloh ta’ala akan menolongmu.
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Alloh ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba terebut menolong sesamanya.” (HR. Muslim).
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Alloh ta’ala akan menolongnya.” (HR. Muslim).

Jadilah engkau orang yang selalu memudahkan urusan bagi orang yang dalam keadaan sulit.
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mempermudah orang dalam kesulitan maka Alloh ta’ala akan mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim).
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Terdapat pada umat sebelummu seorang pedagang yang sering member pinjamankepada orang lain. Jika dia neihat orang yang dalam ksulitan dia berkata kepada anak-anaknya, “Maafkan dia (jangan ditagih hutangnya) mudah-mudahan Alloh ta’ala mengampuni kita dan mengampuninya.” (HR. Bukhari).

Berlemah lembutlah terhadap hamba Alloh ta’ala maka kamu termasuk orang yang didoakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, barangsiapa yang berlemah lembut terhadap umatku maka berlemah lembutlah terhadapnya, dan barangsiapa yang mempersulit umatku maka persulitlah dia.” (HR. Ahmad)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Sesungguhnya Aloh ta’ala adalah Dzat yang Maha lemah lembut, mencintai kelembutan dan memberi pada kelembutan sesuatu yang tidak pernah diberikan pada kekerasan.” (HR. Muslim)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang tidak memiliki kelembutan maka ia akan kehilangan suatu kebaikan.” (HR. Muslim)

Tutupilah kejelekan (aib) orang lain maka Alloh ta’ala akan menutupi aibmu
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa yang menutupi kejelekan (aib) seorang muslim maka Alloh ta’ala akan menutupi kejelekan (aib)nya.” (HR. Muslim)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang menutupi aurot (aib) saudaranya (muslim) maka Alloh ta’ala akan menutupi aurot (aib)nya pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah)

Pandangilah sedikit kesalahan saudaramu, maka Alloh ta’ala akan memandang sedikit pula kesalahanmu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa yang memandang sedikit kesalahan seorang muslim maka Alloh ta’ala akan memandang sedikit kesalahannya.” (HR. Abu Dawud)

Berilah makan fakir miskin, maka Alloh ta’ala akan memberimu makan pula
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “siapa saja diantara orang mukmin yang memberi makan mukmin lainnya yang lapar maka Alloh ta’ala akan memberinya makan dari buah-buahan surga.” (HR. Tirmidzi)

Berilah minum orang yang kehausan, maka Alloh ta’ala akan memberimu minum pula
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “siapa saja diantara orang mukmin yang member minum kepada mukmin lainnya yang kehausan, maka Alloh ta’ala akan memberinya minum pada hari Kiamat dari khomr murni yang dilak (tempatnya)”. (HR. Tirmidzi)

Berilah pakaian kepada (fakir miskin) kaum muslimin maka Alloh ta’ala akan memberimu pakaian
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja diantara orang mukmin yang member pakaian orang yang telanjang maka Allah ta’ala akan memberinya pakaian hijau dari surga.” (HR. Tirmidzi)
Muamalah Alloh ta’ala terhadapmu sebagaimana hubunganmu terhadap hamba-Nya. Maka pilihlah muamalah yang kau sukai yang mana Allah ta’ala akan me-muamalahimu dengannya, dan pergaulilah hamba-hambaNya dengan (pilihanmu) itu maka kamu akan mendapat balasan-Nya.

Jauhilah menyakiti sesama, (Jika kamu melakukannya) maka Alloh akan menyiksamu
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya Allah ta’ala akan menyiksa orang-orang yang menyakiti manusia.” (HR. Muslim)
Alloh ta’ala berfirman, “dan (ingatlah) ketika kami selamatkan kamu dari (fir’aun) dan pengikut-pengikutnya mereka menimpa kepadamu siksaan yang seberat-beratnya.” (QS. Al Baqarah : 49)
“dan pada hari terjadinya Kiamat dikatakan kepada malaikat : Masukkanlah firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat pedih.” (QS. Al Mu’min : 46)

Jauhilah menyusahkan hamba-hamba Alloh ta’ala. (jika kamu melakukannya), maka engkau akan terkena doa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Ya Allah, barangsiapa yang mengurus perkara umatku lalu mempersulit mereka maka persulitlah dia. Barangsiapa yang memeprmudah mereka maka permudahlah dia.” (HR. Muslim)

Janganlah engkau mencari-cari kesalahan kaum muslimin
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa yang senantiasa mencari kesalahan seorang muslim, maka Alloh ta’ala akan senantiasa mencari kesalahannya pula, maka akan terbuka kesalahannya walaupun kesalahannya tersebut (tersembunyi) di dalam mulut unta (kendaraan)nya.” (HR. Tirmidzi).
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa yang membuka aib saudaranya, maka Alloh ta’ala akan membuka aibnya sampai diperlihatkan kepada keluarganya.” (HR. Ibnu Majah)

Janganlah engkau berhati batu (tidak punya belas kasihan)
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa yang tidak menaruh belas kasihan terhadap sesamanya maka Allah tidak akan berbelas kasihan kepadanya.” (HR. Muslim)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah dicabut rasa belas kasihan itu kecuali dari hati orang-orang yang celaka.” (HR. Tirmidzi)

Apapun muamalah yang engkau suguhkan terhadap orang lain, maka kamu akan menemui hal tersebut di sisi Alloh ta’ala dengan balasan yang sama.

Ibnu Qayyim berkata, “Sesungguhnya Allah ta’ala adalah Dzat yang Maha mulia, mencintai yang mulia dari hamba-hambaNya.
Dia lah Dzat yang Maha mengetahui, mencintai orang-orang yang berilmu.
Dia lah Dzat yang Maha kuasa, mencintai orang gagah berani.
Dia lah Dzat yang Maha indah, mencintai keindahan.
Dia lah Dzat yang Maha pengasih, mencintai orang yang penuh kasih sayang.
Dia lah Dzat yang Maha menutupi, mencintai orang yang menutupi aib hamba-hambaNya
Maha pemaaf, mencintai hambanya yang mudah memaafkan hamba-hambaNya.
Maha pengampun, mencintai yang suka mengampuni hambaNya.
Maha lemah lembut, mencintai yang lemah lembut kepada hambaNya serta membenci yang keras perangainya.
Dia lah Dzat yang Maha penyantun, mencintai sifat penyantun.
Dzat yang melimpahkan kebaikan, mencintai perbuatan baik serta pelakunya.
Dzat yang Maha adil, mencintai keadilan.
Dzat yang menerima uzur, mencintai orang yang menerima uzur hamba-hambaNya.
Yang membalas hamba sesuai dengan ada ataupun tidak ada sifat sifat tersebut pada diri seorang hamba…maka (sesungguhnya) muamalah Alloh ta’ala terhadap hambanya, sesuai dengan muamalah hamba terhadap sesamanya….dan berbuatlah semaumu! Karena Allah ta’ala akan membalasmu sesuai dengan perbuatanmu terhadapNya dan terhadap hambaNya.

Maka hendaklah engkau senantiasa memberikan manfaat kepada hamba-hambaNya sebagaimana yang telah disabdakan Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “barangsiapa yang mampu memberikan kemanfaatan kepada saudaranya hendaklah ia lakukan”. (HR. Muslim)
Dan berbuat baiklah terhadap mereka karena sesungguhnya Allah ta’ala mencintai hamba yang berbuat baik.

Jadilah engkau orang yang senantiasa mempermudah urusan hamba Alloh ta’ala dan berlemah lembut terhadap mereka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “diharamkan masuk Neraka setiap orang yang suka mempermudah urusan, lemah lembut, dekat dengan manusia.” (HR, Ahmad)

Maafkanlah mereka, mudah-mudahan Allah ta’ala tidak akan menyianyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.

[ sumber : bulletin at-Tauhid, 1 Agustus 2008, dari majalah Al Bashiroh edisi XX rubrik Renungan, diedit ulang oleh Muhammad Abduh Tuasikal ]

Rabu, Agustus 06, 2008

Pelatihan Excel

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan IT bagi semua orang merupakan sebuah keniscayaan. Begitu juga dengan aktivitas perkuliahan yang tidak bisa terlepas dari technologi yaitu computer untuk memudahkan dalam menjalani aktifitas kuliah, baik dalam pembuatan tugas, maupun untuk meyimpan dan mengelola data. Seperti halnya di jurusan Syari’ah Muamalah wal Iqtishad (SMI) Fakultas Syari’ah, banyak sekali aplikasi penggunaan IT untuk mempermudah proses pembelajaran, bahkan saat ini sangat perlu untuk aplikasi kerja dalam dunia Perbankan Konvensional dan Perbankan Syari’ah.

Maka Oleh karena itu HMJ SMI akan mengadakan pelatihan Excel for Accounting magi mahasiswa.

Acara ini akan diadakan pada:
Tanggal :20-26 Agustus 2008
Tempat :PUSKOM IAIN Ar-Raniry
Pendaftaran mulai tanggal 11-16 Agustus 2008
Biaya Pendaftaran hanya Rp.20.000,-
Buruan Peserta Terbatas...

Cara Pendaftaran
ketik Reg EA Nama leting kirim ke 085260620286
Untuk Informasi lebih lanjut datang aja ke sekret HMJ di Komplek Fakultas Syari'ah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, atau
kirim email ke: hmjsmi.aceh@gmail.com atau iskand_iam@yahoo.com atau unoe09@yahoo.com

SMI The Real You Are.....

"Dimuka bumi yang terhampar luas, yang kita namakan sebagai dunia tidak pernah kita temukan sesuatu yang tetap dan abadi, yang tetap hanyalah perubahan itu sendiri" (diungkapkan oleh Heraclitos 535-475 SM). Sebuah perubahan yang dimaksud menuju tatanan masyarakat yang lebih baik, lebih adil dan sejahtera tentunya membutuhkan sebuah proses dan harus ada pelaku dari perubahan itu sendiri atau agen of change.Mahasasiswa di satu sisi berperan sebagai insan akademis, sedangkan di lain sisi sebagai insan organisatoris. Mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan keilmuwan yang tinggi yang diperoleh dari bangku kuliah. Inilah hakikat insan akademis. Sedangkan untuk mampu mewujudkan cita-cita jiwa muda (umumnya dimiliki mahasiswa) sebagai ciri-ciri dan hakikat mahasiswa, maka inilah yang disebut insan organisatoris.
HMJ-SMI singkatan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Syari’ah Muamalah wal Iqtishad, yaitu sebuah organisasi kemahasiswaan yang bergerak di bidang pengembangan kapasitas keilmuan mahasiswa di jurusan SMI khususnya dan IAIN Ar-Raniry umumnya, HMJ-SMI sudah lahir sejak lahirnya jurusan SMI samapai sekarang, hmj-smi berada dibawah pengawasan BEMAF yaitu salaku badan Eksekutif di Fakultas Syari’ah.